Thursday, December 20, 2018

Seberapa Galak Istrimu???

Seberapa galak istrimu???

"Istriku galak sekali, Ustadz!! " Tutur seorang bapak dengan kesal, raut mukanya tak menyenangkan sama sekali. 


"Seberapa galak istrimu, Pak? "

Sebetulnya tidak ada istri yang galak, yang ada hanyalah istri yang stress dan berwatak keras. Tapi sekeras-kerasnya watak seorang istri, ia tetaplah wanita (feminim). Jiwanya tetap berhias kelembutan, dan penuh perasaan kasih sayang. Tak sedikit saya menyaksikan wanita berwatak keras, tapi anaknya tetap banyak. (Waduh keceplosan, 😀😀😀)


Pasangannya setia, dan rumah tangganya awet hingga diakhiri oleh kematian.


Watak keras itu produk ayah ibunya, dan lingkungan di mana ia bertumbuh. Ibarat gabah yang tumbuh di sawah yang kering. Berasnya tetap enak di makan, asal di masak dengan cara yang benar. Hasilnya tetap memuaskan.


Begitu pula dengan seorang istri. Baik dan buruknya seorang istri sangat di tentukan oleh suaminya. Tangan yang cemerlang, menghasilkan karya gemilang. Bermodal kesabaran dan kasih sayang, sekeras apapun watak istri, seorang suami tetap bisa membentuknya menjadi wanita shalihah.

Memang tak mudah, butuh keringat berkuah-kuah, lelah, tapi insyaALLAH bernilai ibadah. Sabar dan bersungguh-sungguh, itu kata kuncinya.

Bila watak yang keras adalah produk orangtua dan lingkungannya, maka istri yang stress adalah produk suaminya. Kebagusan agama, jiwa kepimpinan, dan tanggung jawab seorang suami di pertaruhkan di sini.

Kenapa istri stress?

Si istri menjawab, "kerjaan rumah menumpuk, anak rewel, capek, suami jutek, sedikit2 suka membentak, berbicara dengan nada keras, sumpek, kasur bau ketek, pengen empek empek, dan bla bla.... "

Istri stress, bisa jadi ia kurang piknik, maka ajaklah ia jalan-jalan. Cari tempat yang bisa bisa terjangkau dengan ketebalan dompet. Lakukanlah minimal sekali dalam seminggu. Misalnya ke taman, pasar malam, pantai, sawah, gunung, naik sampan menyusuri sungai, kebun kopi, dan lainnya. Jika bisa.... Bawa cemilan yang banyak dan pacaran berdua saja.

Istri stress maka ajaklah ia shoping. InsyaALLAH stress akan hilang seketika. Atur bugdetnya agar tidak kolabs. Setelah itu makanlah berdua di rumah makan yang di sukai.

Istri stress bisa jadi kurang di puji, jarang di gombal, maka mulai saat ini rajin-rajinlah memuji dan menggombal. Pujilah masakannya walau terasa keasinan, hambar ga karuan, atau rasa permen nano-nano. Pujilah kecantikannya walaupun onderdilnya sudah goyang sana-sini. Panggilah ia dengan sayang, cinta, bidadariku, atau apa saja yang terdengar indah dan di sukainya.

Istri stress bisa jadi kurang ngaji. Ruhiyahnya kosong melompong, sekarat bekarat, dan kerempeng melempeng. Ajak ia mengikuti kajian, perbaiki bacaan Qur'annya, simak hafalannya, kawal shalat fardhunya, dan bangunlah kalian di sepertiga malam. Tahajjudlah berdua, semoga cinta kalian dalam mahabbahNya.

Amiiin.....

Semoga bermanfaat.... 😊😊😊



Respost : Fachri Muhammad Al Amin
SelengkapnyaSeberapa Galak Istrimu???

Berdiri bulu roma bila membaca nya...

"Ketika Allah menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya, "Mengapa begitu lama engkau menciptakan wanita, Ya Allah?"

Allah menjawab:
"Sudahkah engkau melihat dengan teliti setiap apa yang telah aku ciptakan untuk wanita? Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan kerisauan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".
Malaikat menjawab dengan takjub, "Hanya dengan dua tangan? Tidak mungkin!"

Allah menjawab, "Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan boleh bekerja 18 jam sehari".

Malaikat mendekati dan mengamati wanita tersebut dan bertanya, "Ya Allah, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?"

Allah menjawab, "Itu tidak seperti apa yang kau bayangkan, itu adalah air mata."

"Untuk apa???", tanya malaikat.

Allah melanjutkan, "Air mata adalah salah satu cara dia menunjukkan kegembiraan, kerisauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona lelaki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki oleh wanita. Wanita dapat mengatasi beban lebih baik daripada lelaki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, 
Dia mampu tersenyum ketika hatinya menjerit kesedihan, mampu menyanyi ketika menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa ketika ketakutan. 
Dia berkorban demi orang yang dicintainya, 
Dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, 
Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, 
Dia gembira dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia,
Dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran.
Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian,
Tapi dia mampu mengatasinya.
Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.

Allah SWT berfirman:
"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa.
Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia, namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan."
"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya. "
"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah,
dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh."
"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya."
"Aku memberinya kekuatan untuk menyokong suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya."
"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada di sisi suaminya tanpa ragu."
"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan."
"Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok tubuh yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.
_Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada."_
"CINTANYA TANPA SYARAT".

Malaikat sangat kagum "....Lalu apa kekurangannya, Ya Allah?"

Kekurangannya cuma satu.... _Dia kadang lupa, bahwa betapa sangat berharga dirinya itu..._

Allahuakbar...! 

Specially dedicated kepada semua wanita disana dan disini. Istimewanya seorang Ummi dan beruntungnya dijadikan sebagai seorang wanita.

SALAM HORMAT KEPADA SEMUA WANITA YANG ADA Di DUNIA INI
SelengkapnyaBerdiri bulu roma bila membaca nya...

KARENA MEREKA ADALAH KITA

Oleh : Ustadzah Poppy

***

Pernahkah kita luangkan waktu bersama pasangan kita hanya untuk memperhatikan tingkah laku anak-anak kita?

Bukan, bukan untuk mencari kesalahan mereka. Pun bukan untuk menemukan kehebatan mereka. Hanya memperhatikan detail tingkah laku mereka.

Lihatlah senyum mereka, senyum siapakah itu? Senyum ayah? Atau senyum bunda?

Lihatlah cara mereka bicara, mirip siapa?

Lihatlah cara mereka mengerutkan dahi ketika berpikir? Seperti siapa?

Lihatlah cara mereka berjalan, adakah itu cara berjalan kita?

Lihatlah cara mereka menggerakkan kepalanya ketika menengok, cara siapa?

Lihatlah cara mereka tertawa, mirip siapa?

Bahkan lihatlah ketika mereka marah, marah siapa yang ditiru mereka?

Ah, ternyata mereka itu kita.

Maka pantaskah kita kemudian mendidik mereka tanpa memulai perubahan dari diri kita sendiri lebih dahulu?

Simaklah ayat berikut ini:

ÙˆَالَّØ°ِينَ ÙŠَÙ‚ُولُونَ رَبَّÙ†َا Ù‡َبْ Ù„َÙ†َا Ù…ِÙ†ْ Ø£َزْÙˆَاجِÙ†َا ÙˆَØ°ُرِّÙŠَّاتِÙ†َا Ù‚ُرَّØ©َ Ø£َعْÙŠُÙ†ٍ ÙˆَاجْعَÙ„ْÙ†َا Ù„ِÙ„ْÙ…ُتَّÙ‚ِينَ Ø¥ِÙ…َامًا

Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Al Furqon: 74)

Ustadz Budi Ashari, Lc dalam bukunya, Inspirasi dari Rumah Cahaya menjelaskan tadabur ayat ini sebagai bekal bagi visi keluarga kita. Mendahulukan pasangan kemudian baru melanjutkannya dengan menyebutkan keturunan.

Setiap kita berharap besar untuk melahirkan keturunan yang menyejukkan pandangan mata. Dan itu baru akan terjadi saat telah terajut dengan baik pasangan yang menyejukkan mata.

Akan sangat sulit melahirkan keturunan istimewa saat carut marut rajutan antar pasangan terjadi. Justru kegundahan demi kegundahan melahirkan awan hitam yang bergelayut di langit rumah tangga.

Bagaimana menghasilkan anak yang tersenyum, bila orang tuanya tak pernah menyontohkan bagaimana itu tersenyum?

Bagaimana menghasilkan anak yang pemaaf, bila orang tua nya pendendam dan sulit memaafkan?

Bagaimana menghasilkan anak yang taat beribadah, ketika orang tuanya tak menunjukkan ketaatannya kepada Rabb-nya dalam kesehariannya?

Bagaimana bisa kita hanya sibuk memikirkan hukuman bagi mereka, sementara kita tak sibuk bermuhasabah diri.

Bagaimana kita terus memerintah mereka melakukan ini dan itu, sementara kita hanya duduk manis ingin menikmati hasil dari mereka.

Bagaimana kita ingin mereka menyesal ketika melakukan kesalahan, ketika kita bahkan tak pernah meminta maaf ketika melakukan kesalahan kepada mereka.

Karena mereka adalah kita.

Sering kita tidak sadar sedang digiring oleh syaithan untuk membuang agama kita dalam mendidik anak-anak kita.

Kita disibukkan dengan sekadar memikirkan program-program pendidikan bagi anak-anak kita tanpa membuat program perubahan bagi diri sendiri.

Padahal bicara anak adalah bicara tentang orang tua.

Karena mereka adalah kita.

Betapa sering kita memarahi dan menghukum mereka di luar batas. Tanpa menyadari bahwa kesalahan mereka sebenarnya adalah kesalahan kita.

Karena mereka adalah kita.

Minta maaflah…
Minta maaflah atas kesalahan dalam mendidik mereka.

Minta maaflah atas kekurangan kita dalam mencontohkan yang baik dari diri kita.
Minta maaflah atas keterlambatan kita dalam berilmu, hingga kita kibarkan bendera putih karena kini kita yang jauh di belakang mereka.

Mulia bagi orang tua yang mampu meminta maaf pada anak-anak mereka.
Bahkan juga mulia di hati anak-anak mereka.
Sungguh tak pernah hina orang yang meminta maaf.


Kini saatnya kita ber-azzam. Berniat dengan sungguh-sungguh.

Berubah, mendekatkan diri kepada Allah, menjadi manusia yang jauh lebih baik sesuai tuntunan agama kita.

Mengejar ketertinggalan kita, tak melulu  disibukkan dengan remeh temeh dunia lainnya.
Mendidik anak, adalah mendidik diri sendiri terlebih dahulu.


Karena mereka adalah kita.


*Terinspirasi dari kajian Petunjuk Islam dalam Mendidik Anak, Ustadz Budi Ashari, Lc.
SelengkapnyaKARENA MEREKA ADALAH KITA

Wednesday, December 19, 2018

HARGA SEORANG TAMU

Sumber : Grup Whatsapp Masjid Al Ma'mur, Depok Timur, Depok


Ada seorang perempuan mengeluh kepada Rasulullah karena perilaku suaminya.

Suaminya selalu mengundang orang-orang datang ke rumahnya dan  menjamunya sehingga tamu-tamu tersebut menyebabkan sang istri menjadi repot dan merasa kelelahan.

Lalu wanita tersebut keluar meninggalkan Rasulullah dan tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Rasul saw.

Setelah beberapa waktu...

Rasulullah pergi ke rumah suami-istri tersebut, Rasulullah bersabda kepada sang suami : "Sesungguhnya aku adalah tamu di rumahmu hari ini."

Betapa bahagianya sang suami demi mendengar ucapan Rasulullah tersebut, maka dia segera menghampiri istrinya untuk mengabarkan bahwa tamu hari ini adalah Rasulullah.

Si istri pun merasa bahagia karena kabar tersebut, dia pun segera memasak makanan yang lezat dan nikmat.

Dia lakukan hal tersebut dengan penuh rasa bahagia di dalam hatinya.

Ketika Rasulullah akan pergi dari rumahnya setelah beliau mendapatkan kemuliaan dan merasa bahagia dengan keridhoan pasangan itu.

Rasulullah bersabda kepada suaminya : 
"Ketika aku akan keluar nanti dari rumahmu, panggil istrimu dan perintahkan dia untuk melihat ke pintu tempat aku keluar."


Maka sang istri melihat Rasulullah keluar dari rumahnya diikuti oleh binatang-binatang melata, seperti kalajengking dan berbagai binatang yang berbahaya lainnya di belakang Rasulullah.

Terkejutlah sang istri dengan apa yang dilihat di depannya.

Maka Rasulullah bersabda : "Seperti itulah yang terjadi. Setiap kali tamu keluar dari rumahmu, maka keluar pula segala bala', bahaya dan segala binatang yang membahayakan dari rumahmu."

"Maka inilah hikmah  memuliakan tamu dan tidak berkeluh kesah karena kedatangannya."

Rumah yang banyak dikunjungi tamu adalah rumah yang dicintai ALLAH.

Begitu indahnya rumah yang selalu terbuka untuk anak kecil atau dewasa.

Rumah yang di dalamnya turun rahmat  dan berbagai keberkahan dari langit.

Rasulullah bersabda : "Jika ALLAH menginginkan kebaikan terhadap satu kaum, maka ALLAH akan memberikan hadiah kepada mereka.

Para sahabat bertanya : "Hadiah apakah itu, ya Rasulullah...............?."

Rasulullah bersabda : "Tamu akan menyebabkan turunnya rezeki untuk pemilik rumah dan  menghapus dosa-dosau penghuni rumah."

Rasulullah bersabda : "Rumah yang tidak dimasuki tamu (tidak ada tamu), maka Malaikat Rahmat tidak akan masuk ke dalamnya."

Rasulullah bersabda : "Tamu adalah penunjuk jalan menuju Surga."

Rasulullah bersabda : "Barang siapa beriman kepada ALLAH dan Hari Akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya."

Marilah kita semua  rela untuk menyediakan diri, menyediakan kasih sayang dengan cara saling berkunjung, bersilaturahmi menguatkan tali ukhuwah islamiyah antara sesama saudara muslim.....

Semoga kita semua dan orang yang meng #SHARE tulisan ini kelak menjadi tamunya allah dan mendapat syafa'at oleh Rasulullah saw.. 

Aamiin...



»» Al-ghifari ««
SelengkapnyaHARGA SEORANG TAMU

Inilah 3 Kisah Nyata Tentang Keajaiban Kalimah Istighfar, Terdengar Mustahil tapi Nyata



BANGKAPOS.COM--Lafadz Istighfar merupakan salah satu dzikir untuk memohon ampun kepada Allah. Biasanya setelah salat, umat muslim tidak akan melewatkan untuk mengucapkan kalimat Astagfirullah Hal Adzim tersebut.

Harapannya, Istighfar mampu menghapuskan dosa-dosa yang diperbuat. Ternyata, tidak hanya untuk memohon ampunan, kalimat dzikir yang sering diucapkan Nabi Muhammad ini juga memiliki banyak keutamaan lain jika diamalkan.

Kisah-kisah berikut menceritakan bagaimana ajaibnya amalan Istighfar dalam kehidupan. Mulai dari kisah pedagang roti yang ingin bertemu dengan Imam Ahmad, hingga nenek tua renta yang mengharapkan pertolongan dokter untuk menyembuhkan cucunya.

Bagaimana lengkapnya? Berikut ulasannya.


1. Kisah Ajaib Pedagang Roti

Imam Ahmad rahimahullah merupakan salah satu ulama madzhab 4 yang namanya mahsyur hingga saat ini. Pada zamannya, Ia begitu dielu-elukan oleh banyak orang.

Dalam sebuah kisah yang ditulis Imam al Jauzi rahimahullah dalam buku tentang Imam Ahmad dikisahkan bahwa saat sang Imam memasuki usia senja beliau begitu ingin pergi ke Negeri Syam.

Namun anehnya Imam Ahmad sama sekali tidak memiliki tujuan yang jelas kenapa Ia ingin pergi ke tempat itu. Padahal Ia harus menempuh perjalanan jauh dari kediamannya di Baghdad menuju Syam.

Sesampainya di Syam, Imam Ahmad berhenti untuk menunaikan salat dzuhur. Tidak ada yang mengenalinya, mengingat zaman dahulu teknologi tidak secanggih saat ini.

Ia menunggu di masjid tersebut hingga menjelang salat Ashar. Setelah Ashar, sang Imam membaca Alquran untuk menunggu waktu Magrib dan Isya.

Setelah habis malam, Imam Ahmad kemudian ingin tidur dan beristirahat di masjid tersebut.

Namun penjaga masjid tidak mengizinkan Ia tidur disana.

“Wahai syekh, anda tidak boleh tidur disini, ini peraturan silahkan pergi,” kata penjaga

Namun Imam Ahmad menolak, “Saya musafir, saya ingin istirahat disini” jawab sang Imam.

Namun sang penjaga tetap menolak dan memintanya untuk keluar lalu kemudian mengunci pintu masjid. Setelah penjaga tersebut pergi, Imam Ahmad kembali beristirahat di pelataran masjid.

Tapi, sang penjaga kembali datang dan lagi-lagi mengusirnya hingga mendorongnya menuju ke jalanan. Lalu ada tukang roti yang rumahnya tidak jauh dari masjid melihat kondisi tersebut. Tukang Roti tersebut memanggilnya

“Hai syekh, kemarilah beristirahatlah di toko ku, ”

Kemudian Iman Ahmad masuk ke toko roti tersebut. “Rumahku tidak jauh dari sini, ini toko roti ku, dibelakang sana, ada ruangan untuk beristirahat. Beristirahatlah malam ini dan besok pagi engkau bisa melanjutkan perjalanan lagi”

Setelah masuk ke toko tersebut, Imam Ahmad kemudian memperhatikan aktivitas sang penjual roti. Dan ada satu hal yang paling menarik perhatian beliau dari lelaki ini.

Yakni ucapan dzikir dan doa istighfar yang terus meluncur dari mulutnya tanpa putus sejak awal ia mulai mengerjakan adonan rotinya.

Imam Ahmad yang kagum lalu bertanya “Sejak kapan Anda selalu beristighfar tanpa henti seperti ini?”

Ia menjawab, “Sejak lama sekali. Ini sudah menjadi kebiasaan rutin saya, hampir dalam segala kondisi.”

Lalu Imam Ahmad bertanya lagi “Lantas apa hasilnya”

“Ya, Allah mengabulkan semua permintaan ku” Jawabnya.

“Lalu apa permintaanmu yang belum dikabulkan Allah?” tanya Sang Imam.

Si lelaki saleh ini pun melanjutkan jawabannya dan berkata, “Sudah cukup lama saya selalu berdoa memohon kepada Allah untuk bisa dipertemukan dengan seorang ulama besar yang sangat saya cintai dan agungkan. Beliau adalah Imam Ahmad bin Hanbal!”

“Allahu Akbar! karena Istighfarmu lah Allah SWT mendatangkan saya datang ke kota mu ini tanpa alasan yang jelas, karena Istighfarmu lah Marbot Masjid melarang saya tidur di Masjid, karena Istighfarmulah engkau menawarkan aku istirahat ditempatmu. Saya lah Ahmad bin Hanbal…

Masya Allah, Allah SWT mendatangkan Imam Ahmad ke rumahnya karena Istighfarnya.


2. Ajaibnya Istighfar Seorang Ibu

Kisah selanjutnya belum lama terjadi yang bercerita tentang seorang ibu yang berada di tinggal wilayah Khasmir. Ibu ini memiliki anak perempuan yang memiliki penyakit tulang.

Si Ibu selalu berdoa kepada Allah SWT sambil beristighfar. Pasalnya dia sudah membawa anaknya ke dokter di sekitar wilayahnya namun tidak mendapatkan hasil.

Mereka hanya bilang bahwa hanya ada satu dokter yang mampu menangani penyakit ini. Dokter tersebut seorang muslim shli spesialis tulang, namun sayangnya Ia tinggal sangat jauh yakni di India.

Sang Ibu mengetahui jika dirinya tidak memiliki kemampuan untuk pergi ke India membeli tiket pesawat, makan selama di sana dan biaya berobatnya. Maka ibu ini hanya memperbanyak doa dan Istighfar.

Ringkas cerita, dokter yang menjadi target keluar dari India untuk mengisi sebuah acara dan melewati wilayah Khasmir.

Tiba-tiba pilotnya bilang tidak bisa terbang karena ada hujan badai dan harus turun di wilayah ini. Setelah turun tiba-tiba berkata “saya harus menghadiri seminar, berapa jauh lagi wilayah ini dari tempat tujuan”

Ternyata waktu yang dibutuhkan untuk sampai sekitar empat jam, sehingga sang dokter memilih untuk menyewa mobil karena waktu untuk seminar sekitar enam jam lagi.

Akhirnya ia meninggalkan Bandara untuk menuju lokasi seminar. Namun sayang, baru sebentar meninggalkan bandar hujan semakin lebat sehingga supir tidak bisa melanjutkan perjalanan. Karena jika dipaksakan maka mereka akan menghadapi badai.

Akhirnya dokter menyetujui untuk beristirahat dengan mendatangi rumah penduduk setempat. Rumah tersebut tampak tua yang terbuat dari kayu yang repot.

Lalu dokternya mengetuk pintu, mengucapkan salam dan meminta bantuan agar sang pemilik rumah memberikan tumpangan.

Lalu sang dokter masuk dan si ibu mengambilkan minuman. Ketika sang dokter berada di ruang tamu, anak si ibu ini menangis kesakitan dikamar. Lalu dokter bertanya

“Kenapa anak ibu menangis” tanya dokter

“Sakit tulang” jawab sang ibu

“Kenapa tidak dibawa ke dokter?”

”Sudah, tapi kata dokter mereka tidak bisa menyembuhkan. Yang bisa menyembuhkan hanya dokter yang bernama si Fulan,”

Dokternya lalu berkata segala puji bagi Allah yang mendatangkan saya ke rumah ibu. Saya ini dokter yang ibu maksud. Allah datangkan ke rumahnya justru hanya dengan Istighfar, tanpa biaya dan gratis. Masya Allah.


3. Berkah Merutinkan Istighfar Selamat dari Fitnah

Kisah selanjutnya datang dari dokter spesialis jantung yang bernama Dr. Khalid Jubai. Ia mengalami keajaiban Istighfar dalam hidupnya.

Pada suatu ketika, Dr. Khalid Jubai mendapat fitnah dari rekan sekantornya. Jika fitnah tersebut berhasil dibuktikan, maka sang dokter ternacam dipensiunkan dini dari rumah sakit.

Hal ini membuatnya gusar hingga begitu tersiksa batin. Meski demikian, ia berjuang untuk memulihkan nama baik. Tapi upayanya tidak cukup untuk bisa melawan rekan sekantornya yang menebar fitnah. Kondisi ini sempat membuatnya putus asa hingga beberapa saat.

Namun keajaiban mulai terjadi ketika Ia mendatangi masjid. Setelah salat, ia teringat sesuatu yang mengubah pemikirannya.

Selama ini semua orang yang sakit datang kepadaku dengan harapan besar agar aku mengobati mereka, tapi mengapa sekarang aku sendiri justru tidak mampu,” pikir beliau.

Selanjutnya tiba-tiba beliau teringat keutamaan istighfar, dan merasakan adanya dorongan yang sangat kuat untuk melakukannya. Maka sepanjang perjalanan pulang beliaupun mulai mengulang-ulang bacaan istighfar ini:

Astaghfirullahal-ladzi la ilaha illa Huwal-Hayyul-Qayyum, wa atubu ilaih

(Aku bersitighfar memohon ampun kepada Allah, Yang tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Maha Mengurus, dan aku bertobat kepada-Nya) HR. Al-Hakim dari Ibnu Mas’ud dan At-Tirmidzi dari Bilal bin Yasar bin Zaid.


Sesampainya di rumah, ada perasaan lega yang begitu dasyat. Ia mengalami semacam pengalaman spiritual yang merasuk ke dalam hati beliau.

Sehingga beliaupun tak henti membaca lafadz istighfar tersebut, setiap saat dan dalam segala kondisi.
Singkat cerita, hingga pada suatu waktu, semua tuduhan yang menjadi rumor buruk terhadapnya ternyata tidak terbukti. Tentu saja beliau terkejut sekaligus bersyukur mengetahui kabar ini.

Dengan begitu beliau menjadi bebas dari sanksi pemberhentian kerja dan namanya pun menjadi bersih kembali.

Tak cukup sampai disitu, akibat fitnah yang dialamatkan kepada beliau tidaklah terbukti, 5 koleganya yang melaporkan beliau itu pun turut menerima konsekuensi atas tuduhan yang tidak berdasar tersebut, diantara mereka ada yang dimutasi dari tempat dan posisi kerjanya semula, ada yang justru dipensiundinikan, ada yang mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada beliau dan instansi terkait.

Maka dari itu hendaklah kita selalu ingat sabda Nabi SAW jikalau bersama istighfar ada kemudahan dari permasalahan yang mendera kita. Dan amalan pembuka pintu rezeki yang mujarab dari Al-Qur'an dan Hadist. (Infoyunik.com)


Editor: Iwan Satriawan
SelengkapnyaInilah 3 Kisah Nyata Tentang Keajaiban Kalimah Istighfar, Terdengar Mustahil tapi Nyata